White Coat Hypertension atau hipertensi jas putih merupakan kondisi saat tekanan darah seseorang meningkat ketika hendak diperiksa dokter atau berada di rumah sakit. Gejala ini bisa didiagnosis jika tekanan darah saat di rumah sakit lebih tinggi dari 140/90 mmHg sementara ketika di luar dari rumah sakit kurang dari 135/85 mmHg.
Hipertensi ini hanya terjadi apabila berada di lingkungan medis. Faktornya karena gangguan kecemasan dan depresi. Berada di lingkungan medis terkadang membuat stres seseorang meningkat.
“Untuk mendiagnosis hipertensi jas putih diperlukan metode pemeriksaan yang berbeda dengan mengecek tekanan darah biasanya. Perlu dilakukan pemeriksaan ambulatory blood pressure monitoring (ABPM),” tulis artikel yang sudah diulas oleh Manuel L. W. Mboeik, dokter spesialis penyakit dalam seperti dikutip dari laman resmi RS Columbia Asia, Ahad, 18 Juli 2021.
Penderita hipertensi jas putih berisiko menderita tekanan darah tinggi yang menetap dengan persentase 46,9 persen dibanding orang dengan tekanan darah normal yang hanya 22,2 persen.
Untuk mengobati hipertensi jas putih masih menjadi perdebatan terkait apakah perlu penanganan khusus atau tidak. Mengingat resikonya menjadi hipertensi menetap, melakukan gaya hidup sehat menjadi alternatif paling dianjurkan.
Penderita hipertensi jas putih dapat mengurangi konsumsi makanan yang berlemak jenuh tinggi, seperti daging sapi dan kambing, susu dan berbagai produk olahannya. Kurangi konsumsi makanan yang berminyak dan berlemak lainnya.
Jangan lupa melakukan olahraga yang dapat menurunkan tekanan darah seperti lari pagi dan berenang. Kedua olahraga ini memiliki dampak yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Penderita hipertensi baik yang menetap maupun jas putih memiliki resiko kerusakan organ seperti gangguan jantung dan pembuluh darah sehingga dapat berimbas buruk pada berbagai organ vital. Terlebih hipertensi jas putih tidak bergejala, sehingga perlu kehati-hatian, jika telah didiagnosis lakukan medical check-up rutin dan menerapkan pola hidup sehat.
TATA FERLIANA
Benarkah Konsumsi Daging Kambing Dapat Memicu Hipertensi?