Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin pekan depan (27/5/2024) berpotensi mengalami pelemahan dan tembus ke level Rp16.000 per dolar AS. Sebelumnya pada Rabu (22/5/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup berada di level Rp15.995. Jika dicermati, nilai tukar mata uang Garuda mengalami penguatan tipis 4 poin. Di mana pada Selasa (21/5/2024), nilai tukar rupiah di level Rp15.999.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengungkapkan, fluktuasi nilai tukar mata uang Garuda akan dipengaruhi berbagai sentimen. Salah satunya yakni adanya revisi pertama pada data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang bakal dirilis. Hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap indeks dolar. Pelatih Filipina Diancam Dibunuh Jelang vs Timnas Indonesia, Menpora: Diproses Hukum Wartakotalive.com
"Pekan depan, pergerakan rupiah akan didominasi sentimen pada tengah pekan, di mana revisi pertama PDB AS akan dirilis. Angka PDB ini akan memperlihatkan arah kondisi ekonomi AS, dan berpotensi mendorong pergerakan dolar AS," sambungnya. Josua juga turut menyoroti kinerja rupiah pada kemarin (22/5) yang cenderung bergerak tipis. Menurutnya, pergerakan rupiah yang cenderung sideways, terindikasi yang hanya bergerak di kisaran Rp15.965 Rp16.006 per dolar AS sepanjang hari.
Pergerakan rupiah yang terbatas disebabkan oleh investor yang masih cenderung berhati hati jelang libur nasional Indonesia, yang dimulai pada Kamis (23/5). Selain itu pada kemarin (22/5) Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur, dan mempertahankan suku bunga kebijakan di level 6,25 persen, dan tidak mengubah arah kebijakan moneter maupun makroprudensialnya. "Pasca pengumuman RDG pun, pergerakan rupiah tidak banyak berubah. Hingga akhir sesi, Rupiah ditutup sedikit menguat 0,01 persen ke level 15.993," papar Josua.
"Sepanjang pekan ini, pergerakan rupiah cenderung sangat terbatas, dan rupiah melemah terbatas 0,24 persen secara week to week," pungkasnya.